SELAMAT DATANG DI BLOG BANG YOSS

Senin, 11 November 2013

Kado Special Untuk Istri Tercinta




Seiring berjalannya waktu, semoga cinta kita selalu diberkahi oleh-Nya
Nikmat hidup, nikmat kesehatan adalah sebuah anugerah pengalaman hidup bersama yang kita jadikan modal bahwa kita bisa lebih baik dan bisa lebih bersyukur.
Anggap saja masalah adalah sebuah tangga yang akan menguji kehidupan kita,
dan kita sanggup untuk mengatasinya.
 
 MAT MILAD ISTRIKU SAYANG


Yoe & Eda




Gagasan Awal


Pendidikan Karakter Mala’bi Melalui Penerapan Kurikulum Muatan Lokal di Sulawesi Barat
By. Yusran
 
Latar Belakang:
Propinsi Sulawesi Barat memiliki semboyan “Mellete Diatonganan” yang artinya “meniti pada kebenaran”. Semboyan ini lahir dari nilai–nilai luhur masyarakat Sulawesi Barat yaitu Mala’bi atau Malaqbi. Mala’bi dalam bahasa mandar diartikan sebagai nilai-nilai luhur, mulia, rendah hati dan keutamaan dalam sifat-sifat berharkat dan bermartabat. Makna ini dapat ditemukan dalam budaya mandar yang diungkapkan diberbagai lontar yaitu: ”pelindo lindo maririo nanacanringngo’o paqbanua” (anda diharuskan memiliki sifat yang berharkat dan bermartabat agar dicintai oleh rakyat). Inilah yang disebut sebagai pemaknaan dan pewarisan nilai budaya mandar dalam konsep Mala’bi.
Sehubungan dengan hal diatas, nilai–nilai budaya mandar dalam konsep Mala’bi ini diharapkan dapat tertuang dalam mata pelajaran muatan lokal yang berbasis nilai di sekolah–sekolah provinsi Sulawesi Barat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rumusan kebijakan atau regulasi untuk mendukung implementasi kurikulum muatan lokal yang berbasis nilai dalam mewujudkan masyarakat Sulawesi Barat yang Mala’bi.
Penerapan kurikulum muatan lokal erat kaitannya dengan Undang-undang Republik Indoensia No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 38 ayat (1) menyatakan bahwa: “Pelaksanaan kegiatan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang sesuai dengan keadaan, serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan”. Berdasarkan pasal 38 ayat (1) tersebut, kurikulum pendidikan dasar mengandung dua muatan, yaitu muatan kurikulum yang berlaku secara nasional, dan muatan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah atau disebut kurikulum muatan lokal.
Kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah atau lokal sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Depdikbud, 1994: 3-4).
Adapun tujuan kurikulum muatan lokal, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan dimasing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal harus mendukung pelaksanaan kurikulum nasional.
Berdasarkan pernyataan diatas, penulis akan melaksanakan penelitian terkait dengan implementasi kurikulum muatan lokal dalam membentuk karakter Mala’bi di Sulawesi Barat. Penulis memilih kabupaten Majene sebagai lokasi penelitian, karena kabupaten ini dinobatkan sebagai kota pendidikan berdasarkan peraturan daerah yang disahkan oleh DPRD Provinsi Sulawesi Barat.